Wow, Inilah Rempah-rempah Termahal di Dunia

Adalah Saffron, bumbu kari yang banyak digunakan untuk masakan khas Timur Tengah dan India. Bumbu yang terkenal dengan sebutan kuma - kuma ini merupakan pewarna alami sekaligus penyedap rasa yang bagus untuk kesehatan.


Saffron mengandung crocin sebagai salah satu bahan pewarna karotenoid. Zat ini membuat makanan menjadi berwarna kuning keemasan.

Saffron juga mengandung banyak zat anti-karsinogenik, anti-mutagenik, immunomodulasi, dan antioksidan. Biasanya digunakan pada masakan Asia seperti masakan India, Arab, atau Turki. Saffron juga sering digunakan untuk pewarna pada kue-kue, permen, dan minuman keras.

Karena kualitasnya yang tinggi, jangan kaget bila harganya dapat mencapai hingga belasan juta rupiah per kilogram nya. Info terkahir yang didapat, saat artikel ini ditulis, harga saffron mencapai sekitar 11 juta per kilogram nya.


Lantas mengapa bumbu rempah ini sangat mahal?

Ternyata saffron berasal dari tangkai putik bunga crocus sativu. Karena jumlah putiknya sedikit maka saffron termasuk rempah termahal di dunia. Bunga saffron sendiri berwarna ungu dan hanya memiliki 3 tangkai putik dalam 1 bunga.

Tangkai putiknya memiliki tekstur yang halus seperti benang berukuran 2 - 4 cm. Putik bunga saffron berwarna oranye terang seperti kunyit dan berkualitas tinggi.

Biasanya saffron digunakan sebagai pewarna nasi kuning. Contohnya di India sebagai pewarna paela, makanan khas India. Saffron juga digunakan sebagai pewarna risotto di Milan. 

Penasaran seperti apa rasa rempah termahal ini? Saffron memiliki rasa sedikit pahit di lidah dan aromanya legit.

Tangkai putik bunga saffron juga mudah menjadi kering. Sehingga putiknya harus disimpan di dalam wadah kedap udara atau botol. Bunga saffron akan tumbuh subur jika cukup mendapat air, ditanam di tanah yang gembur dan memilliki kemiringan tertentu sehingga banyak terkena sinar matahari.

Rempah-rempah ini ternyata telah dibudidayakan sejak 3000 tahun yang lalu. Sebagian besar bunga saffron ditanam di wilayah Mediterania hingga ke timur wilayah Kashmir. Setiap tahunnya, para petani dapat menghasilkan sekitar 300 ton saffron dari seluruh dunia. 

Beberapa negara penghasil saffron di dunia adalah Iran, Spanyol, India, Yunani, Azerbaijan, Maroko, dan Italia.  

Dengan berbagai macam nutrisi yang terkandung di dalamnya, tanaman ini dapat berfungsi sebagai pencegah kanker, mempertajam penglihatan, memperbaiki sistem imunisasi tubuh, dan mengobati gejala depresi. Caranya cukup dengan mencampurkan saffron kedalam teh hangat atau sebarkan saffron di atas tempat tidur.

Khasiat Bunga Saffron

Bunga Saffron merupakan salah satu bunga yang indah untuk dipandang. Tapi selain itu bunga ini juga memiliki khasiat dapat membantu mengatasi depresi, gangguan saluran cerna, sebagai obat batuk, sebagai peningkat gairah seksual, bahkan sebagai pencegah kanker.

 

Kandungan

Dalam 150 gram bunga crocus dihasilkan 1 gram benang saffron kering. Untuk menghasilkan 12 gram safron kering diperlukan 1 kg bunga crocus. Satu bunga segar menghasilkan 30 mg saffron segar atau 7 mg kering. Itulang sebabnya saffron mendapat julukan rempah termahal di dunia.

Saffron mengandung lebih dari 150 senyawa yang mudah menguap dan berbau harum. Senyawa aktif yang tidak menguap adalah senyawa karotenoid, yaitu zeaxanthin, likopen, dan bermacam-macam karoten.

Karena begitu khas, para ilmuwan sulit melukiskan aroma saffron. Ada seorang ahli parfum yang melukiskannya sebagai aroma madu dengan nuansa jerami kering. Rasanya juga seperi jerami yang manis.

Warna kuning oranye keemasan terutama ditimbulkan oleh senyawa crocin, yaitu pigmen karotenoid yang sangat ideal sebagai pewarna makanan. Kandungan lain adalah zat pahit glukosida picrocrocin yang memberikan rasa spesifik. Zat ini mempunyai khasiat insektisida dan pestisida.

Kekayaan lain saffron adalah unsur karbohidrat, serat, lemak, protein, vitamin B, A, C, kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, zinc, asam folat dan selenium.

Pada pengeringan, kombinasi pengaruh panas dan reaksi enzimatik memecah picrocrocin menjadi D-glucose dan molekul safranal. Safranal adalah minyak yang mudah menguap dan memberikan aroma istimewa pada saffron. Safranal sendiri terdapat dalam kadar 70% dari total fraksi saffron yang menguap.

Saffron kering sangat sensitif terhadap perubahan suasana keasaman dan mudah terurai karena pengaruh cahaya dan bahan pengoksidasi. Untuk mencegah kerusakan, penyimpanan harus dilakukan dalam wadah tertutup rapat agar kontak oksigen dapat dihindari.

Karena pengolahannya susah, tak heran jika harga saffron yang ada di pasaran mahal. Saffron bisa dibeli di beberapa pusat perbelanjaan kota besar. Tidak ada salahnya untuk mencobanya sesekali sekadar untuk menampilkan rasa dan aroma yang berbeda.

Pelajari dulu cara pengolahannya agar manfaatnya bagi kesehatan bisa dinikmati. Petunjuk umum pemakaian adalah: benang-benang saffron dimasukkan kedalam air panas (bukan air mendidih) beberapa menit sebelum digunakan untuk makanan. Cara ini untuk memudahkan kelarutan komponen saffron yang bermanfaat.

Khasiat

Daya tarik crocus dan saffron ternyata erat kaitannya dengan sejarah pemakaiannya yang diketahui sejak jaman prasejarah di Iran. Bangsa Sumeria sudah memakainya untuk obat, sementara pada abad 10 sebelum Masehi, di kawasan Persia dijumpai peninggalan berupa benang saffron yang ditenun dalam kain.

Sejarah mencatat, Kaisar Alexander Agung menggunakan saffron Persia kedalam minumannya, sebagai air mandi, dan untuk menyembuhkan luka akibat perang. Begitu juga Ratu Cleopatra yang menggunakan saffron untuk dicampurkan kedalam air mandi, dan dapat meningkatkan gairah seksual.

Selain itu, masyarakat Mesir menggunakannya untuk berbagai gangguan saluran cerna, sebagai obat batuk, kolik, dan pengobatan skabies.

Karena keharumannya, saffron biasa digunakan sebagai bahan parfum, kosmetik dan produk pembersih tubuh. Selain itu, saffron dan mahkota bunga crocus yang dicampurkan dalam teh panas dapat untuk mengatasi depresi yang menyebabkan kemurungan penderitanya. Ada studi tentang kemampuan saffron mencegah mata dari kerusakan akibat sinar matahari yang kuat dan mengatasi stres pada retina mata.

Anti Kanker

Seperti bahan alam lainnya, saffron mempunyai sejarah pemakaian sebagai obat pada sistem pengobatan tradisional. Beberapa penelitian modern membuktikan aktivitasnya untuk menekan kanker, mencegah mutasi sel, memodulasi sistem imunitas tubuh dan sebagai antioksidan.

Informasi tersebut memberikan sumbangsih yang bermanfaat dalam upaya mencari sumber bahan alam yang berkhasiat untuk mencegah kanker, terutama saat terjadi peningkatan kematian akibat kanker.

sumber:

Dr. Mangestuti Agil, MS

Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

(Pengasuh Kolom INFO SEHAT Tabloid Nyata IV September 2012)