Di Negara Turki terdapat kota tua yang bernama Gaziantep, di sebelah
tenggara Turki tepatnya. Kota ini dikelilingi oleh gurun pasir, walaupun di
tengah gurun di sekelilingnya banyak pepohonan hijau yang asri.
Antep, ya kota ini lebih dikenal dengan sebutan kota Antep yg tumbuh
dan berkembang di zaman kekaisaran
Ottoman,. Kota ini memiliki sejarah sejauh zaman orang Het (hittite) pada tahun
3650 SM. Sampai saat ini Gaziantep tumbuh menjadi kota yang ramah dan memiliki
banyak peninggalan sejarah dari abad silam.
Gaziantep terkenal dengan makanan seperti kebab, meze dan pencuci
mulut berbahan tepung baklava dan kadayif. Namun tidak disangka kota ini adalah
produsen pertama Phistacio di Turki. Phistacio adalah sejenis kacang-kacangan
yang berasal dari biji buah Pistacia Vera yang banyak tumbuh di kawasan Timur
Tengah seperti Iran dan Turki.
Phistacio adalah sebutan dalam bahasa Inggris yang berasal dari bahasa
Persia, Pisteh, yang berarti makanan terpandang. Phistacio lebih dikenal dengan
sebutan kacang Arab karena selalu menjadi oleh-oleh dari tanah suci. Kacang ini
banyak dikonsumsi oleh orang-orang di penjuru dunia.
Salah satu negara terbesar yang banyak mengkonsumsi Phistacio adalah
Cina, sekitar 80.000 ton. Kemudian peringkat kedua paling banyak mengkonsumsi
Phistacio adalah Amerika Serikat sekitar 45.000 ton, Rusia 15.000 ton, kemudian
india 10.000 ton. Di negara Indonesia Phistacio cukup dikenal walaupun harganya
tergolong mahal karena merupakan produk impor.
Phistacio sangat cocok dikonsumsi sambil minum teh dan atau menjadi
pilihan makanan cemilan pada saat bepergian dan santai. Di Gaziantep, Phistacio
juga banyak digunakan sebagai campuran bahan makanan dan tepung kue seperti Baklava dan Kerevic, Dan dapat juga digunakan
sebagai campuran es krim dan coklat.
Sepintas Phistacio mirip dengan kacang Almond. Biji Phistacio berwarna
kehijauan dan lapisan kulit ari berwarna kemerahan. Sebalum di konsumsi kacang
ini harus melalui proses pengeringan
terlebih dahulu. Pusat penjualan Phistacio terbesar di Gaziantep adalah di
Gazinket, yang merupakan penampung dari kebun-kebun yang berasal dari berbagai
penjuru Gaziantep.
Selain rasanya yang enak, Phistacio juga bermanfaat untuk mengurangi
resiko kanker paru-paru dan menurunkan kadar kolesterol.
Sumber : Wardatul Ula Anwar Idris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar