Khasiat madu dalam
kesehatan tentu sudah tidak diragukan lagi. Berbagai tulisan sudah mengulas
mengenai kandungan madu, tak hanya pada masa kini tapi juga dari masa
lampau.
Sekilas mengenai madu,
madu merupakan sekresi dari tanaman yang dikoleksi oleh lebah untuk
kemudian dimatangkan dengan menambah berbagai senyawa yang dihasilkan
oleh lebah. Dalam madu terdapat sekitar 95-99% gula sederhana berupa
fruktosa dan glukosa. Gula sederhana merupakan gula yang sudah siap untuk
diserap oleh tubuh. Glukosa dan fruktosa pula yang berkontribusi pada
sifat asam pada madu karena penguarain enzimatis dari madu menghasilkan asam
glukonik.
Dalam proses pemanenan madu maupun proses pematangan madu di dalam tubuh
lebah, madu terpapar pada berbagai jenis mikroorganisme (kapang, kamir serta
bakteri) yang bersumber dari bunga, serbuk sari, kotoran, debu serta dari dalam
sistem perncernaan lebah sendiri. Tidak hanya mikroorganisme yang tidak
berbahaya yang ditemui dalam madu, tapi mikroorganisme penyebab p enyakit
dan memiliki sporapun seperti Streptomyces, Enterobacter,
Klebsiella , Bacillus serta Clostridium pun lazim ditemukan.
Memiliki spora menyebabkan mikroorganisme mampu bertahan dalam kondisi ekstrim.
Dengan berbagai
kandungan mikroorganisme yang jahat dan baik, bagaimana madu tetap aman
untuk dikonsumsi dan bukan merupakan sumber penyakit?
Mikroorganisme secara normal hanya bertahan sealma 8-24 hari dalam madu.
Sedangkan mikroorganisme yang memiliki spora bertahan sealama 4
hari. Sifat fisika, biologi dan kimia madu seperti keasaman, tekanan
osmosis, peroksida serta phytokimia. Dalam madu ditemukan sekitar 60 jenis antimikroba.
Dengan berbagai “senjata” dalam madu, tak heran bila kita hanya merasakan
khasiatnya, tetapi tidak efek samping dari mikroorganisme yang terdapat dalam
madu.
Selesai membaca artikel ini, jangan lupa kunjungi www.bursasajadah.com dan dapatkan barang-barang berkhasiat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar